MEMANGGIL NAMA YANG DI SUKAI

Diantara sesuatu yang di sukai oleh seseorang adalah memanggil nama yang ia sukai. Panggilan yang akan mendekatkan hati kita dengannya. Perhatian kita terhadap namanya adalah bentuk penghargaan terhadap dirinya. Tidaklah anda berusaha memanggil nama yang ia sukai dan selalu memanggil dengan nama itu melainkan ia akan mencintaimu dan menghormatimu. Dia akan yakin bahwa anda menyayangimu.
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam juga memanggil para sahabatNya dengan panggilan yang mereka sukai, sampai terhadap anak kecil.
Diriwayatkan dari Anas bin malik, ia berkata: Nabi adalah orang yang paling baik akhlaknya, aku mempunyai adik, yang biasa di panggil dengan Abu Umair. Suatu ketika nabi menghampirinya, lalu beliau menyapanya, “wahai abu umair, apa yang terjadi dengan Nughair?
An-Nughair adalah burung kecil yang serupa dengan burung pipit dan merah paruhnya. Burung yang sering bermain dengan Abu Umair kemudian mati dan ia bersedih. Maka Rasulullah pun menemuinya dan menghiburnya.
Kunyah adalah panggilan yang di gunakan untuk orang yang di muliakan serta penghormatan. Memanggil dengan panggilan yang di sukai bisa menumbuhan rasa kasih sayang. Sebaliknya memanggil dengan julukan yang jelek bisa membuat seorang mukmin menjadi munafik. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ ١١
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al Hujurot: 11)
Diriwayatkan dari Abu Jubairah bin Ad Dhahak Radiyallahu anh, dia berkata, “ ayat ini di turunkan sehubungan dengan Bani Salamah.” Dia berkata, “ Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam mendekat menemui kami, dan kami memiliki beberapa panggilan nama, lalu tiba-tiba Rasulullah memanggil salah satu dari kami, wahai fulan? Maka orang-orang berkata, cukup, jangan anda memanggil dengan nama tersebut, wahai rasulullah, dia akan marah dengan nama tersebut jika di panggil dengan demikian, maka turunlah ayat ini:
وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ
“Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan”. .. (HR Abu Dawud).
Memanggil dengan panggilan yang di cintai menumbuhkan rasa kasih sayang sedangkan memanggil saudaranya dengan panggilan atau laqob-laqob yang buruk bisa membuat dirinya menjadi seorang munafik.
Allahu Ta’ala A’lam