TERJEMAH KHULASHATU TA’ZIMIL ILMI

SIMPUL YANG PERTAMA
MEMBERSIHKAN TEMPAT ILMU
TEMPAT ilmu adalah hati. Ilmu itu masuk sesuai dengan seberapa bersih dan sucinya hati; makin suci sebuah hati, makin besar pula daya serapnya terhadap ilmu. Maka, barang siapa yang ingin menggapai dan menghimpun ilmu, hendaklah dia menghiasi batinnya dan men sucikan hatinya dari segala bentuk kotorannya.
Sungguh, ilmu itu adalah mutiara yang berharga dan cantik jelita, tak pantas disimpan kecuali pada tempat yang bersih. Pondasi dalam kesucian hati itu kembali kepada dua hal:
• Pertama, kesucian dari kotoran syubhat.
• Kedua, kesucian dari kotoran syahwat.
Apabila engkau malu dari pandangan makhluk dari kotoran yang menempel pada bajumu, hendaklah engkau lebih malu lagi terhadap pandangan Allah kepada hatimu. Sungguh, disitu terdapat berbagai macam penyakit dan keburukan, juga dosa-dosa dan kesalahan.
Dalam Shahih Muslim , dari hadits Abu Hurairah radhiallah‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada fisik kalian, tidak pula pada harta kalian. Tetapi, Allah melihat kepada hati kalian dan juga amalan kalian”
Barang siapa yang senantiasa mensucikan hatinya, maka ilmu itu akan bersemayam dan bertahta. Barang siapa yang tidak membersihkan hati dari kotoran dan malah membiarkannya, maka ilmu itu tidak akan menetap dan ia akan pergi.
Berkata Sahl bin Abdillah, “ cahaya tidak akan masuk kedalam hati yang di dalamnya ada sesuatu yang dibenci Allah ‘Azza wa Jalla.”