ADAB BELAJAR AL-QUR’AN

ADAB BELAJAR AL-QUR’AN Yang paling utama adalah Ikhlas karena Allah semata, artinya memaksudkan belajar dan ibadahnya dalam rangka mengaharap wajah Allah saja, mengaharap pahala dari-Nya, dan tidak ada tujuan dunayawiah sedikitpun, Allah taala berfirman :

(وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ)

            Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (al bayyinah:5)

  1. Mengahadirkan pengagungan dalam hati bahwasannya Al-Qur’an datang dari dzat yang Maha Agung dan memuliakannya karena Al-Qur’an diturunkan kepada seorang yang paling mulia yaitu Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam.
  2. Suci dari hadats, suci pakaian dan suci tempatnya.
  3. Bersiwak sebelum belajar Al-Qur’an
  4.  Baiknya adab terhadap orang yang mengajarkan Al-Qur’an.
    kemudian membaca Istiadzah dan basmalah

            Ketika seseorang hendak membaca Al-Qur’an hendaklah memulai dengan istiadzah sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

فَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِٱلرَّجِيمِ

            “Apabila kamu membaca Al-Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”

            Jahr atau sir istiadzah sesuai dengan keadaan pembaca Al-Qur’an apabila membaca dengan keras maka afdhal dibaca keras juga. Adapun dalam shalat maka yang terpilih di kalangan ulama dengan mensirkannya.

9. Membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an. Para salaf, khalaf dan para imam kaum muslimin sepakat tentang anjuran memperbagus suara ketika membaca Al-Qur’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *